您的当前位置:首页 > 热点 > Polisi Gagal Ungkap Kasus Penyerangan Novel, Amnesty International: Jokowi Harus Turun 正文
时间:2025-05-23 23:24:39 来源:网络整理 编辑:热点
Warta Ekonomi, Jakarta - ?Amnesty International Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo untuk proakt quickq充值入口
?Amnesty International Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo untuk proaktif mengambil alih kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan, setelah tim pakar yang dibentuk Polri dinilai gagal mengungkap pelaku penyerangan.
Baca Juga: Wow! Ini Daftar 6 Kasus yang Diduga Jadi Dalang Penyerangan Novel Baswedan
"Presiden Jokowi harus proaktif dengan mengambil alih penanganan kasus ini dan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) independen," ujar Manager Kampanye Amnesty International Indonesia Puri Kencana Putri, melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Rabu.
Putri mengatakan pada saat ini publik menunggu niat politik dari Jokowi untuk menyelesaikan kasus Novel, meskipun Jokowi dinilai kerap kali masih meminta publik untuk tetap percaya kepada Polri.
Putri menambahkan kasus Novel tidak boleh kembali ke titik nol di mana Bareskrim sebagai tim teknis yang ditunjuk Kapolri akan memegang kendali atas kasus Novel.
"Presiden tidak boleh tinggal diam. Publik menunggu Presiden Jokowi untuk berani mengambil keputusan membentuk TPGF Independen di bawah Presiden," katanya.
Lebih lanjut Putri mengatakan bahwa temuan tim pakar sangat mengecewakan mengingat tim tersebut sudah diberikan waktu selama enam bulan untuk mengungkap fakta dan data dibalik penyerangan Novel.
"Sudah dua tahun berlalu dan juga sudah enam bulan waktu yang dihabiskan, kita melihat mereka gagal mengungkap pelaku," kata Putri.
Putri menilai bahwa tim pakar tersebut telah menyematkan tuduhan yang tidak etis bagi seorang korban yang sedang mencari keadilan seperti Novel Baswedan.
"Adalah tidak logis jika tim belum menemukan pelaku tapi malah sudah mempunyai kesimpulan terkait probabilitas di balik serangan Novel yaitu adanya dugaan penggunaan kewenangan secara berlebihan," kata Putri
Probabilitas lain yang menjadi pertanyaan adalah keterangan tim pakar yang mengatakan bahwa serangan terhadap wajah Novel bukan dimaksudkan untuk membunuh tapi membuat korban menderita, ujar Putri.
Para Menteri dan Wakil Menteri yang akan Jalani Pembekalan di Magelang Diberikan Seragam2025-05-23 23:01
Bharada E Siap Dieksekusi Siang Ini!2025-05-23 22:45
7 Rekomendasi Outfit yang Kamu Perlukan saat Lari2025-05-23 22:34
Kopi Tanpa Gula, Berapa Kalorinya?2025-05-23 22:18
Rommy Keluhkan Fasilitas Rutan Buruk, KPK Jawab...2025-05-23 22:15
Apa Itu Lavender Marriage? Kenali Konsep dan Maknanya2025-05-23 22:04
Pakar: Pemerintah Harus Tegur Jaksa Agung Tak Terapkan UU Cipta Kerja Dalam Kasus Duta Palma2025-05-23 21:52
Castrol Wujudkan Mimpi SMK Jadi Tim Mekanik MotoGP2025-05-23 21:05
Muncul Usulan Bansos Disetop saat Pilkada, Begini Jawaban Mensos2025-05-23 21:05
AHY Raih Gelar Doktor Unair dengan Predikat Cumlaude2025-05-23 20:54
2025数字媒体研究生英国大学排名榜2025-05-23 23:09
Bharada E Siap Dieksekusi Siang Ini!2025-05-23 22:56
Komnas HAM Sebut Warga Eks Kampung Bayam Tak Mau Dipindah Ke Nagrak, Maunya Ke Rusun Baru2025-05-23 22:54
36 Bus Tua Transjakarta Mendadak Hilang, Begini Respons Dishub DKI2025-05-23 22:45
伦敦时装学院怎么样?2025-05-23 22:22
Majelis Hakim Putuskan Vonis Richard Eliezer Besok, Kamaruddin Simanjuntak: Semoga di Bawah 5 Tahun2025-05-23 22:01
Iptu Rano Tak Kapok Meski Jadi Korban Pembacokan Saat Tawuran: Gas Terus!2025-05-23 21:58
Ini Sanksi Bagi yang Melanggar Tes SKD CPNS 2024, Jangan Disepelekan!2025-05-23 21:31
2025年产品设计国外大学排名2025-05-23 21:15
Bharada E Siap Dieksekusi Siang Ini!2025-05-23 20:40