Budi Arie Dituding Dapat Jatah 50% Judol, Istana Buka Suara!
Istana akhirnya buka suara terkait dugaan keterlibatan Menteri Koperasai (Menkop), Budi Arie Setiadi, dalam kasus pembagian dana pengamanan situs judi online.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Hasan Nasbi menegaskan tidak akan melakukan intervensi terhadap proses hukum yang sedang berlangsung atas munculnya nama Budi Arie dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
“Pemerintah itu menghormati proses hukum. Jadi, biarkan saja proses hukum ini berjalan. Dan kita yakin proses hukum ini akan membuka semuanya dengan terang benderang. Jadi, yang salah akan dibilang salah di situ. Yang tidak bersalah juga jangan dipaksakan jadi salah,” ujar Hasan Nasbi, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Hasan menekankan bahwa pemerintah menyerahkan sepenuhnya perkara ini kepada pengadilan. Ia juga mengimbau media dan masyarakat untuk mengikuti proses hukum secara objektif tanpa membuat kesimpulan sepihak sebelum ada putusan resmi dari majelis hakim.
Baca Juga: PPATK Ungkap 28.000 Rekening Jual-Beli Digunakan untuk Judi Online
“Kita tunggu keputusan pengadilannya sehingga kita tidak mendahului keputusan pengadilan. Pemerintah menghormati proses hukum dan tidak mengintervensi proses hukum itu sendiri,” katanya.
Dalam surat dakwaan yang dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Budi Arie disebut menerima 50 persen dari total jatah pengamanan situs judi online saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Sementara itu, dua terdakwa lain, Zulkarnaen Apriliantony dan Adhi Kismanto, masing-masing disebut menerima 30 persen dan 20 persen. Dakwaan ini dibacakan dalam sidang dengan empat terdakwa utama, yakni Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan alias Agus.
Baca Juga: Perputaran Dana Judi Online di Kuartal I 2025 Turun 80%, Dari Rp90 T Jadi Rp47 T
Sementara itu, Budi Arie telah membantah keras tuduhan yang menyebut dirinya menerima jatah 50 persen dari dana pengamanan situs judi online. Ia menilai tuduhan itu sebagai fitnah yang menyerang martabatnya.
“Itu adalah narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya pribadi. Itu sama sekali tidak benar,” tegas Budi Arie dalam keterangan pers tertulis.
Pemerintah berharap semua pihak dapat mengedepankan asas praduga tak bersalah dan tidak menghakimi sebelum proses hukum selesai.
下一篇:4 Cara Ampuh Mencegah Kanker Serviks, Tak Cuma Vaksin HPV
相关文章:
- Menikmati Bandung Jauh dari Hiruk Pikuk Kota
- 加拿大动画专业留学有哪些热门院校?
- 美国波士顿大学世界排名详情!
- Apa Hukumnya Ziarah Kubur Sebelum Ramadan dalam Islam?
- Cak Imin Mantan Menaker, Anies Yakin Cawapresnya Mampu Adu Gagasan Soal Ekonomi Saat Debat
- 出国留学艺术类专业,你需要了解这些!
- ScaleOcean Dorong Sistem Terintegrasi dan Otomatis untuk Industri 4.0
- 爱丁堡大学入学条件有哪些?
- Jadwal Sidang Praperadilan Eks Wamenkumham Eddy Hiariej
- 卡耐基梅隆大学费用明细!
相关推荐:
- BPOM Amankan 16 Kosmetik Berbahaya, Ini Daftarnya
- Libatkan Dua Bank Daerah, Pengamat: Kasus Korupsi Sritex Harus Diusut Tuntas
- Kivlan Zen Heran Dibilang Tidak Kooperatif
- Usia Muda Banyak Mengidap Penyakit Kritis, Begini Respons Allianz Life
- Patung Wanita Ini Akan Dijaga Ketat karena Terus 'Diraba
- Penumpang Terkunci di Toilet Pesawat, Bisa Keluar Usai Dibantu Pilot
- 澳大利亚建筑学排名TOP5院校
- 法国服装设计大学排名TOP5
- Kasus Pelecehan Seksual, Uber Dituntut US$1,9 Juta
- 出国留学艺术类专业,你需要了解这些!
- FOTO: Turki Mulai Restorasi Kubah Hagia Sophia
- Vape dengan Obat Keras dalam Kasus Jonathan Frizzy, Apa Itu Etomidate?
- Jangan Anggap Sepele, Aktivitas Harian Ini Ampuh Bakar Kalori
- PM Tiongkok Sebut Kopi dan Sarang Burung Walet Indonesia Laris Manis di China
- Awas, 5 Tanaman Ini Bisa Mengundang Ular Datang ke Rumah
- Reklamasi Program Pemerintah ataukah Swasta?
- Dipakai untuk Pengumpulan Donasi Amal dan Oplas, Rekening Ratna Bakal 'Dikorek' Polisi
- Ini Jadwal Debat Capres
- Bagaimana Seharusnya Prosedur USG yang Tepat Dilakukan?
- Anies Rombak Ribuan Pejabat Pemprov DKI, Ada Tujuan Politik?