会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo!

Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo

时间:2025-06-14 03:42:45 来源:quickq最新版官方下载 作者:百科 阅读:591次
Warta Ekonomi,quickq官网下载 ios Jakarta -

Kehadiran Danantara sebagai calon investor dalam rencana merger dua raksasa teknologi, GoTo dan Grab, dinilai tidak akan memberi dampak strategis terhadap arah kebijakan korporasi hasil penggabungan tersebut. Bahkan, keikutsertaan entitas negara itu justru disebut dapat menimbulkan kekhawatiran terkait distorsi persaingan usaha.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai minimnya peran Danantara dalam pengambilan keputusan strategis membuat kehadirannya tidak terlalu signifikan.

Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo

Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo

“Saya tidak melihat Danantara membawa pengaruh terhadap kebijakan entitas bisnis hasil merger karena keterlibatannya akan minim,” kata Huda kepada media, Rabu (11/6/2025).

Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo

Baca Juga: Danantara Masuk ke Merger GoTo-Grab? Ekonom: Bisa Makin Merusak Industri Transportasi Online

Minim Pengaruh, Masuknya Danantara ke Merger GoTo

Menurut Huda, yang lebih penting dalam konteks merger ini adalah kepatuhan terhadap regulasi, bukan soal siapa pemilik modalnya, baik asing maupun lokal.

“Saya rasa masalahnya bukan asing atau lokal, mereka sama-sama swasta. Jika merger mengundang sempritan dari KPPU, ya keduanya harus mematuhi aturan. Bukan menggandeng Danantara untuk mereduksi isu asing dan lokal,” ujarnya.

Ia juga mempertanyakan urgensi Danantara masuk ke sektor transportasi daring, terutama jika sektor tersebut tidak menunjukkan potensi kerugian yang membahayakan kepentingan negara.

“Saya belum melihat perlunya entitas negara ikut dalam industri transportasi daring, selama memang industri ini tidak menimbulkan kerugian,” tegasnya.

Baca Juga: Danantara Jajaki Investasi di Aksi Akuisisi Grab terhadap GoTo, Pemerintah Waspadai Dominasi Asing

Lebih lanjut, Huda menilai bahwa rencana merger tidak serta-merta memperbaiki iklim industri, bahkan dikhawatirkan justru merugikan pelaku usaha lokal maupun konsumen akibat potensi dominasi pasar.

Sebagai informasi, rumor terkait merger GoTo dan Grab terus menjadi sorotan publik. Sementara itu, pihak Danantara menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan resmi terkait keterlibatan mereka, meski menyatakan tetap terbuka terhadap peluang investasi yang sejalan dengan mandatnya.

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • Kejagung Limpahkan Kasus LPEI ke KPK, Agar Tak Terjadi Tumpang Tindih 
  • Kesan Ridwan Kamil Usai Tes Kesehatan Pilkada, Baru Kali Ini Sarafnya Disetrum
  • Bukan Ancaman Tekstil, APSyFI Justru Menilai BMAD jadi Solusi Persaingan Sehat
  • Semangat Persatuan dalam Baju Atlet Paralimpiade RI ala Didiet Maulana
  • Gelar Wisuda Daring, Unsada Luluskan 814 Mahasiswa
  • Bakar Lemak Lebih Banyak dengan Bercinta, Begini Caranya
  • Sinergi PGN dan Kemenperin Bidik Potensi Pemanfaatan Gas Bumi 115 BBTUD di Kawasan Industri
  • Amankah Naik Pesawat di Malam Hari?
推荐内容
  • Dianggap Punya Peran Dalam Kabinet Prabowo
  • Senyum Andika Perkasa
  • Implementasi Kurikulum Merdeka, Untar Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital
  • Karyawan KAI Diberi Fasilitas Rumah Singgah di Stasiun Terpencil, Memudahkan saat Pulang Malam
  • Ini yang Bikin Kelas Menengah Atas Ogah Beralih ke Mobil Listrik
  • Amankah Naik Pesawat di Malam Hari?