您的当前位置:首页 > 热点 > Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat, Ekonom Soroti Pentingnya Penyusunan Ulang Strategi Fiskal 正文
时间:2025-05-25 09:13:23 来源:网络整理 编辑:热点
JAKARTA, DISWAY.ID --Memanasnya perang dagang antar negara-negara dan rentannya perekonomian global, quickq会员多少钱
JAKARTA,quickq会员多少钱 DISWAY.ID --Memanasnya perang dagang antar negara-negara dan rentannya perekonomian global, sejumlah Ekonom dan Pengamat menilai bahwa tahun 2025 ini merupakan tahun yang rawan bagi stabilitas fiskal.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat.
Menurutnya, ekonomi global saat ini menghadapi tekanan akibat perang dagang, inflasi tinggi, dan konflik geopolitik yang belum mereda.
BACA JUGA:Bank Dunia Sebut 60 Persen Penduduk Indonesia Kategori Miskin, BPS: Itu Hanya Refrensi!
BACA JUGA:Mendikdasmen: Prabowo akan Umumkan Bantuan untuk Guru Honorer saat Hardiknas 2 Mei 2025
“Bank Dunia bahkan memperkirakan harga komoditas global turun hingga 12 persen, mengancam porsi besar dari PNBP Indonesia yang masih bertumpu pada ekspor komoditas mentah,” ujar Achmad ketika dihubungi oleh Disway, pada Rabu 30 April 2025.
Di sisi lain, Achmad juga menambahkan bahwa realisasi pendapatan negara awal 2025 menunjukkan sinyal waspada.
Hal ini ditunjukkan dari pendapatan negara baru mencapai Rp 316,9 triliun atau hanya 10,5 persen hingga Februari 2025 dari target tahunan.
Tidak hanya itu, penyesuaian kebijakan seperti lebih-bayar PPh 21 yang baru diklaim dan anjloknya harga batu bara, minyak, dan nikel juga turut memperdalam tekanan terhadap realisasi target Rp 3.005,1 triliun tahun ini.
“Ketika pertumbuhan melambat, maka basis pajak secara otomatis menyusut. Dalam kondisi ini, penyesuaian asumsi makro APBN 2025 yang terlalu optimistis (5,2 persen pertumbuhan) perlu ditinjau ulang secara realistis untuk menghindari jebakan shortfall fiskal yang berkepanjangan,” tutur Achmad.
Menurut Achmad, tantangan global tahun 2025 adalah ujian sejati kapasitas fiskal Indonesia.
BACA JUGA:Jelang Deep Learning Diterapkan di Sekolah, 30 Guru Bakal Dilatih di Australia
BACA JUGA:Menhan Sebut Ada 29 Rumah Sakit TNI Belum Terakreditasi
“Dengan tekanan harga komoditas, pertumbuhan yang melambat, serta basis pajak yang belum optimal, pemerintah harus mampu menavigasi kebijakan fiskal dengan cermat,” ujar Achmad.
Merdeka Sejak 1978, Tuvalu Kini Akhirnya Punya ATM Pertama2025-05-25 09:11
高考后出国留学费用需要多少?2025-05-25 09:10
Bukan Mau Cari Untung, Ini Alasan Anies Denda Warga yang Gak Pakai Masker2025-05-25 09:10
高考成绩申请留学有哪些要求?2025-05-25 09:03
DPMPTSP DKI Buka Layanan di Jakarta Fair Kemayoran2025-05-25 09:02
Iran Tak Gentar, Siapkan Balas Telak Jika Fasilitas Nuklir Diserang Israel2025-05-25 08:53
Vanessa Angel Dituntut 6 Bulan Penjara2025-05-25 07:39
Corona Belum Usai, Eh Anies Malah Pamer ke Forum Internasional2025-05-25 07:28
FOTO: Dikecup Mekar Bunga Sakura di Tokyo2025-05-25 07:12
10 Pantai Terbaik di Dunia versi Tripadvisor, Tak Ada dari Asia2025-05-25 06:43
Airlangga–Sri Mulyani Kompak Desak Bimo Benahi Coretax dan Naikkan Rasio Pajak2025-05-25 09:05
英国aa建筑学院硕士申请指南2025-05-25 08:52
中央圣马丁艺术与设计学院研究生专业介绍2025-05-25 08:51
FOTO: Debut Perdana Adrian Appiolaza untuk Moschino di Milan2025-05-25 07:39
Praperadilan Firli Bahuri Ditolak, Ditkrimsus Tanggapi Seperti Ini2025-05-25 07:28
Bukan Mau Cari Untung, Ini Alasan Anies Denda Warga yang Gak Pakai Masker2025-05-25 07:25
高考多少分申请留学?2025-05-25 07:14
高考成绩直接申请出国留学吗?2025-05-25 07:10
10 Alasan Sudah Rajin Olahraga Tapi Berat Badan Malah Naik2025-05-25 06:33
美国传媒专业排名TOP5院校2025-05-25 06:30