您的当前位置:首页 > 娱乐 > IPTEK Jadi Fondasi Pembangunan dan Kebijakan Industri, Termasuk pada Produk Tembakau Alternatif 正文
时间:2025-05-23 08:05:50 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya inovasi teknologi dan pendekatan quickq收费标准
Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya inovasi teknologi dan pendekatan ilmiah sebagai fondasi utama dalam perencanaan pembangunan nasional, seperti tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Inovasi ini dinilai dapat mendorong pengembangan berbagai kebijakan strategis.
Effendi Andoko, Staf Ahli Menteri Kementerian PPN/Bappenas, menyebut bahwa prioritas nasional keempat dan kelima dalam RPJMN adalah pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (IPTEK) serta transformasi ekonomi digital.
“Kami sedang secara aktif mentransformasi ekonomi nasional menjadi lebih transparan dan dapat dilacak (traceable),” ujarnya dalam acara Innovation Summit Southeast Asia 2025 (ISSA) di Jakarta.
Menurutnya, pembangunan ekonomi menuntut investasi besar, sekitar Rp48 ribu triliun dalam lima tahun ke depan, dan langkah tersebut memerlukan pendekatan berbasis pengetahuan untuk menjawab tantangan global seperti ketahanan pangan dan kompetisi dagang.
Di kesempatan yang sama, pakar kesehatan sekaligus mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Prof. Tikki Pangestu, menyoroti pentingnya pendekatan ilmiah dalam memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia.
Baca Juga: Komdigi Dengar Masukan Industri Media terkait Gelombang PHK, Ini yang akan Dilakukan Meutya Hafid
Dalam upaya menurunkan beban penyakit kronis, Prof. Tikki menekankan pentingnya produk tembakau alternatif. “Dua dari tiga pria Indonesia adalah perokok, menjadikan kita negara dengan prevalensi tertinggi di dunia. Kita perlu mempertimbangkan pendekatan pengurangan bahaya tembakau sebagai bagian dari solusi,” jelasnya.
Ia merujuk pada data dari Jepang dan Inggris yang menunjukkan penurunan signifikan konsumsi rokok seiring meningkatnya penggunaan produk alternatif, seperti rokok elektrik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan. “Di Jepang, penjualan rokok turun 32% seiring meningkatnya penjualan produk tembakau yang dipanaskan. Di Inggris, saat vaping naik, angka merokok turun,” tambahnya.
Namun demikian, ia menilai kebijakan fiskal Indonesia belum mendukung pendekatan THR secara maksimal. “Saat ini, produk-produk yang menerapkan pendekatan pengurangan bahaya tembakau dikenakan cukai sama seperti rokok biasa, padahal secara risiko jauh lebih rendah. Ini tidak proporsional dan merugikan potensi manfaat kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Menurut Prof. Tikki, Indonesia bisa meniru model Filipina yang menerapkan regulasi berbasis risiko, menjaga kualitas dan keamanan produk, serta melindungi anak di bawah umur. “Saya berharap Indonesia mengambil posisi tengah: tidak membebaskan tanpa aturan, tapi juga tidak melarang total seperti Singapura atau Australia. Pendekatannya harus rasional dan berbasis risiko.”
Baca Juga: Harga Emas Meledak, PSAB Ingatkan Industri Jangan Lengah
Ia menilai Indonesia sudah berada di jalur progresif dalam mengatur produk tembakau alternatif, tidak sebebas negara tanpa regulasi, namun juga tidak seketat negara yang melarang total. “Indonesia punya peluang untuk menjadi contoh pendekatan regulasi yang proporsional terhadap risiko,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memperingatkan bahwa pelarangan total justru bisa mendorong munculnya barang ilegal dan merugikan masyarakat. “Kita harus fokus pada aksesibilitas dan keterjangkauan bagi mereka yang ingin berhenti merokok,” tambahnya, sembari menekankan pentingnya pengawasan kualitas dan keamanan produk tembakau alternatif, serta penerapan pajak yang masuk akal.
Baik dalam sektor ekonomi, pangan, maupun kesehatan, para pakar sepakat bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi dasar dari kebijakan publik. Kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) memungkinkan pemerintah untuk mengambil keputusan yang objektif, seimbang, dan holistik.
建筑学国外留学申请流程及优势2025-05-23 07:43
Tantangan Dito Mahendra Dijawab Bareskrim: Ingin Buka2025-05-23 07:39
Polri Pecat Ferdy Sambo, Sekum PP Muhammadiyah: Keputusan yang Sangat Tepat dan Adil2025-05-23 06:56
Kementan Dorong Produktivitas Pertanian dan Pemulihan Ekonomi dengan Program Jalan Usaha Tani2025-05-23 06:54
Penumpang KRL Padat, Social Distancing Tak Berlaku2025-05-23 06:33
Turis dan Warga Lokal Barcelona Saling Ejek via Grafiti hingga Medsos2025-05-23 06:26
Kawal Stabilitas Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global, Begini Jurus Jitu BI2025-05-23 05:54
Apa Itu Rabu Wekasan? Ini Makna, Sejarah, dan Tradisinya2025-05-23 05:40
到英国读景观设计硕士哪些大学比较好?2025-05-23 05:33
'No Sugar Diet', Benarkah Tak Boleh Ada Gula Sama Sekali?2025-05-23 05:21
Anies Akan Bagikan 20 Juta Masker Gratis ke Warga Jakarta2025-05-23 08:01
SKK Migas: 25 Perusahaan Asing Taksir Wilayah Migas RI2025-05-23 07:48
Metro Style Cilandak Manjakan Pelanggan dengan Tren Fashion Terkini2025-05-23 07:26
Geledah Rumah Tersangka BTS Sadikin Rusli, Kejagung Temukan Bukti Elektronik2025-05-23 07:09
库内奥美术学院学费及申请要求2025-05-23 06:19
Oknum Polisi Cirebon Cabuli Anak Tiri, Kapolda Jabar Temui Hotman Paris dan Minta Maaf ke Ibu Korban2025-05-23 05:59
Urusan Inovasi dan Visioner, Profesor di IMD Nobatkan BYD Ungguli Tesla2025-05-23 05:54
Kelewat Nekat! Maling Motor NMAX di Menteng Wadas Beraksi Jam 8 Pagi, Muka Pelaku Terekam Jelas CCTV2025-05-23 05:30
英国aa建筑学院留学攻略!2025-05-23 05:26
APBN Tak Cukup, TP Rachmat Bantu Negara Sediakan Hunian Rakyat2025-05-23 05:21